Keluarga berharap penumpang helikopter hilang kontak di Sumut selamat
KELUARGA MASIH BERHARAP. Keluarga penumpang helikopter EC 130 (serupa dengan pada foto) yang hilang kontak di wilayah udara Sumatera Utara akhir pekan lalu masih berharap keluarga mereka bisa selamat. Foto dari commons.wikimedia.org
JAKARTA, Indonesia — Pihak keluarga Nur Harianto dan Fransiskus Subihardayan, paman dan keponakan penumpang helikopter Eurocopter EC130 B4 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang kontak pada Minggu, 11 Oktober, masih berharap keduanya bisa selamat.
"Kami masih sangat berharap semua yang berada di helikopter bisa selamat tak kurang apapun. Sampai saat ini kami tetap yakin Tuhan Yesus bersama anak-anak kami itu," kata Prawidyo Sriwinoto, salah seorang kerabat Nur dan Fransiskus pada Senin, 12 Oktober, sebagaimana dikutip oleh media.
Pihak keluarga sendiri, menurut Prawidyo, mendapatkan kabar bahwa Nur dan Fransiskus ada di helikopter yang hilang kontak di wilayah udara Sumatera Utara dari kerabat yang ada di Jakarta.
Dilansir oleh Batam Pos, selain Nur dan Fransiskus, ada tiga penumpang lain dalam helikopter, yaitu:
- Kapten Teguh Mulyatno (Pilot)
- Hari Poerwantono (teknisi)
- Giyanto (penumpang)
Sementara ini, pihak Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa helikopter dengan nomor registrasi PK-BKA ini jatuh di Danau Toba.
"Ada kemungkinan jatuh di darat, atau di Danau Toba, karena memang melintasi danau tersebut. Berangkat dari Siparmahan atau pantai Barat Danau Toba," kata Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto usai konferensi pers di Jakarta, Senin.
Novie juga menjelaskan bahwa helikopter tersebut juga menyalahi prosedur penerbangan karena melanggar batas jarak pandang minimal yang seharusnya lima kilometer.
Pilot diduga memaksakan helikopter untuk tetap terbang pada jarak pandang hanya 400-800 meter. —Rappler.com
BACA JUGA:
Ayo langganan Indonesia wRap