Cerita Gatot minta bantuan Rio Capella 'lobi' Jaksa Agung
JANJI RIO. Menurut pengacara Gubernur Sumatera Utara non aktif Gatot Pujo Nugroho, Mantan Sekjen Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella berjanji akan berbicara pada Jaksa Agung HM Prasetyo terkait kasus dana bantuan sosial.
JAKARTA, Indonesia — Tersangka dugaan suap kasus dana bantuan sosial Sumatera Utara Patrice Rio Capella disebut pernah berjanji akan membantu Gubernur non aktif Gatot Pujo Nugroho untuk berkomunikasi dengan Jaksa Agung HM Prasetyo.
Menurut pengacara Gatot, permintaan ini disampaikan kliennya saat bertemu Rio di Hotel Mulia, Senayan.
“Pak Gatot menyampaikan keluhannya ke Pak Rio, bahwa beliau tidak bisa kerja karena sedikit-sedikit ada laporan Kejaksaan Agung soal kasus bansos,” kata pengacara Gatot, Yanuar Wasesa, Kamis, 29 Oktober.
Hingga pada akhirnya, Kejaksaan memanggil Gatot untuk diperiksa sebagai tersangka.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat itu pun berjanji untuk menjembatani komunikasi antara Gatot dan Prasetyo.
“Bukan pengamanan (kasus), tapi minta supaya Pak Rio menjembatani komunikasi dengan Jaksa Agung,” kata Yanuar.
Menurut Yanuar, permintaan itu wajar mengingat Prasetyo juga merupakan mantan kader Partai Nasdem.
“Berpikir logis, namanya sama-sama satu partai (Rio dan Prasetyo),” katanya. Seperti diketahui Prasetyo juga merupakan mantan kader Nasdem sebelum dilantik sebagai Jaksa Agung.
Namun Yanuar tidak menjelaskan apakah terjadi komunikasi antara Rio dan Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
Apa janji Rio untuk Gatot?
“Ya, Pak Rio janji untuk menyampaikan keluhan-keluhan Pak Gatot. Tapi enggak pernah Pak Gatot menyampaikan minta diamankan atau apa. (Gatot) minta masalahnya didudukkan pada yang sebenarnya,” kata Yanuar.
Rio dan Prasetyo membantah
Pengacara Rio, Maqdir Ismail, membantah pernyataan kubu Gatot.
"Itu cuma klaim Pak Gatot saja. Yang pasti Rio, kalau pada kami, dia mengatakan tidak pernah menerima permintaan itu. Dia juga tidak pernah meminta pada Jaksa Agung, apalagi bertemu," kata Maqdir pada Rappler, Kamis.
Dalam wawancara dengan Rappler sebelumnya, Prasetyo juga memastikan tidak ada satu pun kader Partai Nasdem, termasuk Ketua Umum Surya Paloh dan Rio, yang membicarakan "pengamanan" kasus dana bantuan sosial Sumatera Utara padanya.
“Saya kenal dengan Rio Capella, kami sesama bekas anggota Partai Nasional Demokrat. Tapi tidak pernah sekalipun dia ke tempat saya untuk bicara perkara (bansos),” kata Prasetyo pada Rappler, 16 Oktober silam, sehari setelah Rio ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BANTAH. Jaksa Agung HM Prasetyo membantah pernah bertemu dengan kader Nasional Demokrat untuk membahas kasus dana bantuan sosial.
Menurut Prasetyo, tak ada kader Nasdem yang berani bicara tentang kasus padanya sejak ia menduduki posisi tertinggi di Korps Adhiyaksa.
Ia juga memastikan bahwa tak ada pihak yang bisa memengaruhi kewenangannya.
“Saya katakan demi Tuhan, demi Rasulullah, tidak pernah ada pembicaraan soal perkara. Prasetyo bukan tipe orang seperti itu,” katanya.
Setelah pertemuan terbitlah duit titipan
Yanuar melanjutkan bahwa ada pertemuan lain dengan kader di kantor Partai Nasdem, yang dihadiri oleh Surya Paloh dan Rio.
“Setelah pertemuan itu, kemudian Ibu Evy (Evy Susanti, istri Gatot) dihubungi Sisca (Fransisca Insani Rahesti),” kata Yanuar.
Sisca yang disebut menjadi perantara suap antara Gatot dan Rio kemudian menanyakan duit titipan untuk mantan Sekjen Nasdem tersesebut. Evy kemudian memenuhi permintaan Sisca.
“Soal penyerahan uang ke Pak Rio dari Bu Sisca, Pak Gatot enggak tahu. Permintaan itu muncul dari Sisca,” klaim Yanuar.
Hingga hari ini, kasus bansos Sumut terus bergulir.
Setelah gubernur dan istrinya ditetapkan tersangka dan Rio ditahan, kini KPK sedang mendalami keterlibatan pihak lain. —dengan laporan dari Febriana Firdaus/Rappler.com
BACA JUGA:
Ayo langganan Indonesia wRap