Piala Sudirman: Lawan Mitra Kukar, laga hidup mati Semen Padang
SEMEN PADANG. Pesepakbola Semen Padang Mohamadou Alhadji (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Persipura Gerald Rudolf P dalam pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Jenderal Sudirman di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa 17 November. Wira Suryantala/Antara Foto
JAKARTA, Indonesia — Semen Padang gagal meraih kemenangan dalam dua laga awalnya di babak kualifikasi Grup B Piala Jenderal Sudirman.Karena itu, demi menjaga asa lolos ke babak delapan besar, kemenangan menjadi harga mati dalam laga melawan Mitra Kukar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, pada Senin, 23 November, sore nanti.
Pelatih Semen Padang Nilmaizar menyadari betul situasi ini.
"Tidak ada imbang atau menang di adu penalti. Kami harus menang dan berjuang mati-matian. Kalau tidak kami pulang," kata Nilzaimar, Senin.
Peluang untuk menang masih terbuka bagi Semen Padang. Melihat penampilan di dua laga awal, permainan tim Kabau Sirah—julukan Semen Padang—sesungguhnya tak buruk. Kekalahan yang mereka derita keduanya terjadi di babak adu penalti.
Salah satu lubang yang harus diperbaiki adalah soal penyelesaian akhir yang kurang tenang dari barisan penyerangnya.
"Dalam latihan sudah kami benahi, penyelesaian akhir ini berasal dari ketenangan dan kami biasakan mereka untuk lebih tenang," ujar Nilmaizar.
Sementara dari kubu Mitra Kukar, pelatih Jafri Sastra mengaku sudah paham betul permainan calon lawannya. Hal ini wajar karena Jafri adalah mantan pelatih Semen Padang.
"Saya banyak mengenal gaya beberapa pemain, kebetulan banyak (pemain) yang bertahan di sana. Tapi mereka pasti melakukan banyak perubahan dengan pelatih baru," kata Jafri.
Akankah dengan pengetahuannya ini Jafri bisa membawa Mitra Kukar unggul? Atau mereka malah harus menjadi korban kebangkitan Semen Padang? — Rappler.com
BACA JUGA:
Ayo langganan Indonesia wRap