Ekonom: Pelaku pasar Indonesia siap hadapi kenaikan suku bunga The Fed
JANET YELLEN. Chair of the Board of Governors Bank Sentral Amerika Serikat, Janet Yellen saat mengumumkan kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Rabu, 16 Desember 2015 waktu setempat. Foto oleh EPA.
JAKARTA, Indonesia — Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menaikkan tingkat federal funds rate atau suku bunga acuannya sebesar 0,25 persen.
Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berlangsung pada Selasa dan Rabu, 15-16 Desember waktu setempat (Kamis dini hari WIB).
Di Tanah Air, pelaku pasar diprediksi telah mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Wacana kenaikan ini memang telah muncul cukup lama, sejak perekonomian Amerika Serikat mulai mengalami pemulihan.
"Sampai saat ini saya amati dampaknya enggak terlalu signifikan, pelaku pasar sudah mempersiapkan diri. Capital outflow sudah terjadi kemarin itu. Kita sudah bersusah-susah dahulu," ujar ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya kepada Rappler, Kamis, 17 Desember.
Terkait dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Berly mengakui akan timbul tekanan. Meski demikian menurutnya tekanan tersebut tak akan berdampak terlalu signifikan.
Untuk pertama kalinya sejak 2008, The Fed meninggalkan Zero Interest Rate Policy (ZIRP). Dari rentang 0 sampai 0,25 persen, tingkat federal funds rate kini dinaikkan ke rentang 0, 25 sampai 0,5 persen.
source: tradingeconomics.com
"Melihat prediksi dari situasi perekonomian ke depan dan mempertimbangkan bahwa kebijakan yang diambil membutuhkan waktu untuk mempengaruhi keluaran perekonomian di masa depan, maka komite memutuskan untuk menaikkan rentang angka untuk target federal funds rate," tulis The Fed dalam keterangan pers resminya. — Rappler.com
BACA JUGA:
Ayo langganan Indonesia wRap