Buntut kasus ‘Sampurasun’, FPI bentrok dengan Aliansi Masyarakat Purwakarta
Masyarakat Muslim Sunda melakukan Apel Siaga di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, pada 7 Desember 2015, menyatakan sikap Selamatkan Purwakarta dari kemusyrikan. Foto oleh Agus Bebeng/Antara
BANDUNG, Indonesia — Bentrokan terjadi antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Aliansi Masyarakat Purwakarta pada Sabtu, 19 Desember.
Insiden itu pecah di Jalan Raya Veteran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ketika rombongan FPI hendak menghadiri acara tabligh akbar yang dihadiri Ketua Umum FPI Rizieq Shihab berpapasan dengan rombongan dari kelompok masyarakat Purwakarta.
Saat itu, kedua massa tersebut saling berkonvoi. Secara tiba-tiba, massa dari kedua kelompok itu terlibat lempar batu. Salah seorang anggota FPI dilaporkan mengalami luka di bagian dahi.
Kedatangan Rizieq ke Purwakarta itu untuk melantik pengurus FPI Purwakarta, sekaligus mengisi ceramah keagamaan.
Bentrokan itu sempat mengagetkan masyarakat setempat. Sebab, selain saling melempar batu, kedua massa itu saling mengacung-acungkan senjata tajam.
Bentrokan itu sendiri merupakan buntut dari konflik antara Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Rizieq terkait dengan kasus salam Sunda "Sampurasun" yang sebelumnya sempat diplesetkan oleh Rizieq menjadi "Campur racun".
Bukan kejadian spontan
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menyayangkan terjadinya bentrok tersebut.
"Kami menilai kejadian itu bukan insiden dadakan, melainkan sudah ada latar belakang sebelumnya. Kami menyesalkan kejadian seperti ini. Karena ini bukan kejadian spontan maka pihak polisi sepertinya tidak punya kepekaan," ujar Wakil Ketua PWNU Jawa Barat Kiagus Zaenal Mubarok, Minggu, 20 Desember.
Zaenal menilai polisi seolah-olah ini tidak tahu massa mana yang harus diutamakan, kepentingan umum atau kepentingan FPI.
"Peristiwa kericuhan di Purwakarta membuktikan aparat kepolisian belum melihat kepentingan bersama. Harusnya polisi bisa langsung mencegah kejadian tersebut," kata dia. —Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Ayo langganan Indonesia wRap