Dua mahasiswa tewas tenggelam di air terjun Coban Tundo di Malang
Air Terjun Bidadari di Sentul. Foto dari www.sentulparadise.com
MALANG, Indonesia – Jenazah dua mahasiswa yang tewas tenggelam saat berwisata di air terjun Coban Tundo Telu di Sidoasri, Kabupaten Malang, Jawa Timur berhasil dievakuasi pada Kamis, 21 April.
Dua korban itu bernama Mohamad Taufiq Bahtiar, asal Jember dan Muhamad Fafild Hasbullah dari Tulungagung. Keduanya tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Malang dan berkunjung ke Coban Tundo sejak Rabu 20 April 2016.
Petugas Malang Merah Indonesia menemukan kedua jenazah tersangkut di ceruk tepat di bawah air terjun di kedalaman 7 meter. Mereka adalah korban ke empat yang tewas di tempat yang sama sejak Januari 2016.
“Petugas parkir melihat keduanya masuk pukul 13:00 WIB, tetapi hingga pukul 17:20 motor belum juga diambil. Petugas parkir kemudian mencari ke lokasi air terjun dan menemukan dua tas, dua sepatu dan dua HP,” kata Yusak Krisnanto, anggota PMI Kabupaten Malang pada Kamis, 21 April.
Merasa ada yang tidak beres, petugas parkir kemudian melapor ke Polsek dan PMI setempat. Namun pencarian baru dilakukan pada Kamis pagi lantaran kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian pada malam hari.
“Sasaran kami langsung mencari di sekitar air terjun. Kami menduga mereka tenggelam,” katanya.
Kondisi air yang keruh dan terbatasnya jarak pandang membuat petugas PMI melakukan pencarian menggunakan kait buatan dari besi. Sekitar pukul 09:15, korban pertama Mohammad Taufik Bahtiar ditemukan di ceruk tepat di bawah air terjun.
“Jasadnya tersangkut kait dan berada di dalam ceruk dengan kedalaman sekitar 7 meter. Sementara air terjunnya berketinggian sekitar 20 meter,’ kata Yasin.
Sekitar 30 menit berselang, korban kedua ditemukan di lokasi yang sama. Jasad keduanya ditemukan dalam kondisi kaku. Tidak ada bekas luka atau memar di jasad korban.
Diduga keduanya tenggelam akibat tersedot pusaran air yang ada di bawah air terjun. Pada Rabu 20 April, debit air terjun disebut cukup besar akibat hujan lebat yang turun sepanjang Selasa.
Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Timbul mengatakan keluarga korban menolak melakukan otopsi pada jenazah. “Keluarga pasrah dan menganggap ini adalah musibah,” kata Kapolsek Timbul.
Pada akhir Januari 2016, dua korban juga ditemukan tewas tenggelam dan tersangkut di ceruk yang sama. – Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap