Bacakan deklarasi kampanye damai, 3 pasangan cagub DKI siap terima jika tak terpilih
KAMPANYE DAMAI. Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno (kiri) dan tiga pasangan Cagub/Cawagub DKI Jakarta (kedua kiri ke kanan) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berfoto bersama seusai menandatangani piagam kampanye Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 29 Oktober. Foto oleh Rosa Panggabean/ANTARA
JAKARTA, Indonesia - Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI pada Sabtu pagi, 29 Oktober membacakan naskah deklarasi kampanye damai di Silang Monas, Jakarta Pusat. Deklarasi tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen tiga paslon bahwa mereka akan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI saat berkampanye.
Dalam naskahnya, Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi menjanjikan empat hal kepada masyarakat DKI.
"Satu, siap menciptakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2017, yang demokratis, damai dan berintegritas. Dua, mewujudkan kemajuan daerah dan menjaga keutuhan NKRI berdasarkan pancasila dan UUD tahun 1945. Tiga, tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Empat, siap terpilih dan tidak terpilih," ujar ketiga pasangan calon ketika membaca naskah deklarasi kampanye damai pada pagi tadi.
Ketiga paslon hadir di acara deklarasi kampanye damai didampingi oleh timses dan sekitar 300 pendukung. Ketiga paslon juga menandatangani prasasti deklarasi kampanye damai untuk memperkuat janji tersebut.
Menurut Ketua KPU DKI, Sumarno, alasan mereka menggelar deklarasi kampanye damai, karena ditemukan banyak fakta di lapangan karena ada perbedaan komunikasi kemudian mereka saling mengkotak-kotakan.
"Oleh sebab itu, kita perlu mendeklarasikan bahwa kita bertekad untuk mewujudkan kampanye yang damai," ujar Sumarno ketika memberikan sambutan sebelum deklarasi dilakukan pada Sabtu, 29 Oktober.
Lebih jauh Sumarno menyebut Pilkada DKI merupakan miniatur dalam implementasi demokrasi di Indonesia. Sesuai dengan prinsip dalam berdemokrasi, kata dia, maka perbedaan bukanlah suatu hal besar.
"Kalau paslon saya rasa sudah tidak ada persoalan, karena saat pemeriksaan kesehatan mereka telah menunjukkan kebersamaan dengan berfoto selfie dan itu menjadi viral di dunia maya. Tetapi, kami merasa perlu untuk ikut melibatkan timses dan pendukungnya supaya mereka ikut berkomitmen," kata dia.
Sumarno juga berpesan agar selama kampanye tetap menjaga keindahan kota Jakarta, seperti tidak menempel spanduk atau poster di pohon-pohon.
"Jangan karena Pilkada, lalu kota Jakarta ini menjadi tak indah," ujarnya.
Sumarno juga mengingatkan mengenai konsekuensi bagi paslon mana pun ada kemungkinan mereka tidak terpilih.
"Kita harus siap menerima konsekuensi itu semua," tuturnya.
Usai membacakan naskah deklarasi damai, ketiga paslon kemudian melakukan pawai dengan kendaraan yang telah dihias dan disaksikan publik Jakarta. Mereka diarak melalui jalur Monas-Bunderan HI-Monas.
Apa kalian yakin ketiga paslon bisa mematuhi aturan KPU DKI saat berkampanye hingga di bulan Februari nanti? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya.
- Rappler.com
BACA JUGA:
- PROFIL: Cagub dan wagub pendaftar Pilkada DKI 2017
- Ini nomor urut pasangan calong gubernur dan wakil gubernur DKI
- Pilkada DKI: Ini akun-akun media sosial tiga pasangan calon
Ayo langganan Indonesia wRap