Sketsatorial Pilkada: Walau beda pilihan, kita tetap berteman
JAKARTA, Indonesia — Musim pemilihan kepala daerah (Pilkada) memang beda. Bukan hanya calon kepala daerahnya yang bersaing, tapi juga para pendukungnya.
Tak sedikit yang berujung pada permusuhan (meski hanya di media sosial) karena perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan pilihannya lah yang paling benar, ada juga yang bersikukuh bahwa calon lain itu bersalah.
Feby Indirani, misalnya. Ia mengaku telah meng-unfriend beberapa temannya di Facebook karena perbedaan pandangan politik.
“Aku unfriend banyak orang karena sebetulnya bukan tentang beda pandangan politik, tapi tentang sikap piciknya dalam mengekspresikan pandangan politik tersebut,” kata Feby kepada Rappler.
“Kalau terlalu menyebalkan sampai [menyebarkan] hate speech itu bisa aku unfriend, karena itu buat polusi timeline,” kata salah seorang warga Jakarta lainnya, Ayu Meutia.
“Jika saya meng-unfriend seseorang di media sosial, bukan berarti saya meng-unfriend dia di kehidupan nyata,” ujarnya.
Beda dengan Mark Oh. Pegawai kantoran ini mengatakan, ia hanya meng-unfollow dua orang temannya di Facebook, tapi tidak meng-unfriend.
“Unfollow dua kali di Facebook, tapi unfriend tidak,” kata Mark.
“Pandangan beda itu —termasuk saking halunya sampai seperti gila— perlu untuk check and recheck pihak seberang,” ujarnya lagi.
Namun Anna Valeria memiliki persepsi yang berbeda.
“Enggak pernah [meng-unfriend], karena saya sangat menghargai pendapat dan justru untuk sebagian orang pada saat banyak orang berbeda pendapat dengan merekalah kesempatan untuk memberi informasi untuk mengubah perbedaan pandangan politik lawannya,” kata Anna.
“Menurutku, lebih menarik kalau ada feed dari orang yang pandangannya lain-lain dan beda-beda, bahkan kadang-kadang gila jadi buat hiburan juga,” ujarnya.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu pernah meng-unfriend teman dari media sosial karena perbedaan pandangan politik?
Apapun pandangan politikmu atau siapapun calon pilihanmu, ingat bahwa kita berteman. Jangan biarkan perbedaan memecah belah persatuan. —Dengan laporan Abdul Qowi Bastian/Rappler.com
Sketsatorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas dengan menggunakan video sketsa, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Follow Iwan di Twitter @Sketsagram.
BACA JUGA: