Kapolda: Ungkap aktor intelektual di balik penyerangan Novel Baswedan
Anggota Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta membentangkan poster kecaman terkait peristiwa penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Kantor Pukat UGM, Selasa (11/4). Foto oleh Andreas Fitri Atmoko/ANTARA
JAKARTA, Indonesia — Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mensinyalir ada aktor intelektual di balik penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
“Ada pelaku di lapangan yang menyiram, tentu ada yang menyuruh, tidak mungkin berdiri sendiri," kata Iriawan saat apel pagi di Mapolda Metro Jaya, Rabu 12 April 2017.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pelaku sesaat setelah menunaikan salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 April 2017.
Akibatnya Novel harus dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk mendapatkan perawatan intensif. Hari ini Novel akan diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan lanjutan.
Iriawan meminta anak buahnya bertindak cepat mengusut kasus ini. ”Jangan sampai blunder terlalu lama kita mengungkap ini," kata Iriawan. "Mudah-mudahan secara cepat kita bisa ungkap siapa pelaku di balik ini.”
Saat ini polisi setidaknya telah menggali keterangan dari 15 saksi. Polisi juga telah meminta keterangan dari keluarga Novel dan mengantongi foto-foto dari lokasi kejadian.
Iriawan mengatakan sangat penting bagi polisi untuk bisa mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan. “Karena akan jadi preseden kurang baik kepada penegak hukum secara keseluruhan," kata Iriawan. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap