Di balik jeruji Siti Aisyah menangis, ratapi nasib
DIKAWAL. Siti Aisyah dikawal oleh personel kepolisian Malaysia ketika menghadiri sidang perdana pada 1 Maret karena diduga melakukan pembunuhan terhadap warga Korea Utara, Kim Jong-Nam pada 13 Februari di Bandara KLIA. Foto oleh Mohd Rasfan/AFP
JAKARTA, Indonesia - Siti Aisyah yang menjadi terdakwa dalam pembunuhan warga Korea Utara, Kim Jong-Nam menangis saat dikunjungi pengacaranya dan tim satgas perlindungan WNI dari KBRI Kuala Lumpur. Siti mengaku rindu kepada orang tuanya dan meratapi nasibnya dari balik jeruji.
Dia tidak menyangka keikutsertaannya dalam program prank tersebut malah menyebabkan nyawa orang lain melayang. Aisyah kerap bertanya ke dirinya sendiri, apa yang salah dari dirinya. (BACA: Mengenal Siti Aisyah, perempuan yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-Nam)
“Yang bersangkutan menangis karena tidak menyangka akibatnya (bisa) demikian. Dia tanya apa yang salah dari dia? Kenapa orang tersebut bisa mati?,” ujar seorang sumber menirukan kalimat perempuan berusia 25 tahun itu ketika dikunjungi oleh tim Satgas Perlindungan WNI dan pengacara.
Sejak awal Aisyah juga sudah meminta agar orang tuanya tidak perlu menengoknya ke Negeri Jiran. Hal itu lantaran dia tidak ingin orang tuanya menjadi semakin cemas melihat situasinya kini yang meringkuk di Penjara Kajang.
Sementara, pengacara Aisyah, Gooi Soon Seng mengatakan kendati kliennya diketahui menangis, tetapi dia dalam keadaan sehat.
“Secara mental dan fisik oke,” kata Gooi yang ditemui di kantornya di Kuala Lumpur pada Rabu, 12 April.
Gooi menjelaskan setiap kali dia bertemu Aisyah akan selalu didampingi tim dari KBRI. Pemerintah Indonesia sangat membantu proses pengungkapan hukum terhadap Aisyah lantaran perempuan kelahiran Serang tersebut hanya menjadi korban.
“KBRI banyak membantu, begitu juga pihak polisi Indonesia, pendakwa raya (jaksa penuntut umum) dari Indonesia juga memberikan bantuan. Pihak intelijen pun juga ikut membantu,” tutur Gooi.
Sementara, Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur, Andreano Erwin mengatakan setiap kali berkunjung ke penjara untuk menjenguk Aisyah selalu menanyakan apa saja keperluannya. Andreano mengatakan sejauh ini petugas di penjara Kajang memperlakukannya dengan baik.
“Selalu kami tanyakan bagimana kondisi dia, rupanya selama di penjara Kajang. Dia mengatakan mendapat perlakuan yang baik dari Pemerintah Malaysia, bahkan keperluannya dipenuhi,” tutur Andreano.
Persidangan ditunda
Sementara, sidang kedua yang digelar di Mahkamah Sepang Selangor pada hari ini ditunda hingga tanggal 30 Mei. Hal itu karena berkas dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dinilai belum siap.
“Sidang Sebutan akan dilanjutkan pada 30 Mei 2017 di Mahkamah Sepang Selangor,” ujar Hakim Harith Sham Mohammad Yasin sebelum menutup sidang pada Kamis, 13 April.
Sidang pun hanya berlangsung singkat sekitar 35 menit. Selain Aisyah, jaksa turut menghadirkan terdakwa asal Vietna, Doan Thi Huong. Keduanya terancam hukuman mati karena telah membunuh Kim Jong-Nam pada 13 Februari lalu. - dengan laporan ANTARA/Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap