Serangan terhadap Kantor DPP PPP diduga karena konflik internal
Wakil Ketua DPP PPP Humphrey Djemat menunjukkan barang bukti batu dan kaca yang rusak akibat penyerangan oleh orang tak dikenal di Kantor DPP PPP kubu Djan Faridz, jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (16/7). FOTO oleh Galih Pradipta/ANTARA
JAKARTA, Indonesia — Penyerangan Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, diduga terjadi karena konflik internal.
"Konflik internal, intinya itu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin 17 Juli 2017.
Menurut Argo, polisi telah menerima laporan dari pihak politisi PPP Djan Faridz tentang penyerangan tersebut. Seperti diketahui, dalam internal PPP terdapat dua kubu, yaitu kubu hasil muktamar Jakarta yang diketuai Djan Faridz dan versi muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.
"Jadi di dalam PPP itu ada dari kelompok A, kemudian datang dari kelompok B dari massa, mau menduduki kantor itu. Nah yang di dalam kan tidak mau kalau yang di luar mau menduduki. Kemudian sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan Polsek Menteng dan Polres Jakpus (Jakarta Pusat) datang ke TKP untuk membantu mengamankan," kata Argo.
Seperti diketahui, Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diserang sekelompok orang tak dikenal pada Minggu, 16 Juli 2017, sekitar pukul 02:00 WIB.
Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz, Humhrey Djemat mengatakan, pelaku yang melakukan penyerangan kantor PPP jumlahnya mencapai puluhan orang. "Pelaku sekitar 70-72 orang ada tulisan Gerakan Pemuda Ka'bah," kata Humprey di kantor PPP Jakarta Pusat. —Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap