Presiden Jokowi kembali minta kasus Novel Baswedan dituntaskan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7). FOTO oleh Puspa Perwitasari/ANTARA
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta pengusutan kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan segera dituntaskan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin kemarin, 31 Juli 2017.
Hari ini Presiden Jokowi menegaskan komitmennya untuk mencari penyerang Novel Baswedan dan dalang di balik penyerangan ini melalui akun twitternya.
Pada akun resminya, yakni @jokowi, Presiden Jokowi menulis, “Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw.”
Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) August 1, 2017
Seperti diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu. Saat itu Novel baru saja selesai menunaikan salat subuh berjamaah di rumahnya.
Akibat penyerangan ini, Novel harus menjalani perawatan mata di Singapura. Sampai hari ini, Novel masih menjalani perawatan di sana. Sementara kasusnya sendiri belum juga terungkap.
Kapolri mengklaim telah mengantong sketsa penyerang Novel Baswedan. Sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan dari para saksi. Sedikitnya ada 59 saksi yang telah dimintai keterangan.
Polisi, kata Tito, bahkan telah menangkap lima orang yang diduga terkait dengan kasus ini. Namun, karena tidak ada bukti, kelima orang tersebut kemudian dibebaskan.
Selain itu, Tito melanjutkan, pihaknya juga telah memeriksa 50 rekaman CCTV yang merekam peristiwa tersebut dan mendatangi lebih dari 100 toko kimia yang menjual air keras.
Namun sampai kini polisi masih kesulitan mengungkap identitas pelaku, apalagi menangkapnya. Sebab para saksi tidak melihat wajah pelaku secara langsung.
Meski begitu, Kapolri melanjutkan, pihaknya kemudian mendapatkan satu saksi penting yang selama lima menit melihat aksi penyerangan terhadap Novel Baswedan.
(Baca: Ini ciri fisik salah satu penyerang Novel Baswedan)
Menurut saksi tersebut, ada orang asing yang berdiri di dekat masjid di dekat kediaman Novel di area Kelapa Gading. Sosok yang mencurigakan itu, kata dia, diduga adalah pengendara sepeda motor yang membonceng si penyiram.
Untuk mengungkap pelaku tersebut, kata Kapolri, pihaknya telah menggandeng Kepolisian Australia untuk merekonstruksi wajah terduga pelaku. —Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap