Daftar pejabat Indonesia yang pernah ditolak masuk ke negara asing
SIMBOL AS. Gedung Wall Street yang berdiri kokoh di Amerika Serikat di mana terjadi kegiatan ekonomi. Foto oleh Bryan R. Smith/AFP
JAKARTA, Indonesia - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menunda hadir di acara Chief's Defense Conferences of Countering Violent Extrimist Organization (VEOs) yang semula dihelat pada 23-24 Oktober karena ia ditolak masuk ke Amerika Serikat. Insiden ini membuat publik Indonesia berang, karena Gatot datang ke Negeri Paman Sam lantaran diundang langsung oleh pimpinan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Joseph F. Durford, Jr.
Pemerintah Indonesia masih menunggu penjelasan secara resmi mengapa Negeri Paman Sam menolak masuk Gatot. Tetapi, kasus penolakan masuk ini bukan baru sekali menimpa pejabat Indonesia. Penolakan tidak hanya dilakukan oleh Amerika Serikat saja, tetapi juga oleh Israel dan Singapura.
Berikut daftarnya:
1. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menlu Retno tidak diizinkan ke Palestina oleh Israel. Padahal, saat itu, Retno diutus oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk melantik Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina, Maha Abou Susheh pada 13 Maret lalu.
Retno harus mengantongi izin masuk dari Israel, karena mereka yang menguasai teritori menuju ke Ramallah, Tepi Barat. Izin masuk semula sudah diberikan oleh Israel, namun tiba-tiba otoritas setempat justru berubah pikiran. (BACA: Dilarang masuk ke Palestina oleh Israel, Menlu Retno tetap lantik Konsul Kehormatan)
Muncul rumor alasan Israel tidak memberikan izin kepada Retno karena ia tidak bersedia bertemu dengan pejabat Israel ketika nantinya melintasi wilayah Ramallah. Alhasil, Susheh dilantik di KBRI Amman, Yordania.
“Pelantikan Konsul Kehormatan Indonesia di Ramallah baru saja selesai. Ibu Menlu Retno Marsudi telah melantik secara resmi. Alhamdulilah," ujar Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan merangkap Palestina ketika itu, Teguh Wardoyo.
Sementara, dalam pandangan Tantowi Yahya yang ketika itu masih menjabat sebagai anggota Komisi I, penolakan pemberian izin masuk adalah sesuatu yang biasa.
“Penolakan itu sesuatu yang biasa saja. Bahwa Menlu sudah mengantisipasi ke Ramallah, karena tidak mungkin masuk lewat wilayah Israel,” ujar Tantowi.
2. Prabowo Subianto
Prabowo pernah ditolak masuk ke Amerika Serikat sewaktu ia ingin menghadiri kelulusan putranya di Boston. Kendati Negeri Paman Sam tidak pernah menyatakan secara resmi alasan pelarangan Prabowo menjejakan kaki di sana, tetapi rumor menyebut hal itu lantaran ia tersangkut kasus pelanggaran HAM.
Alasan serupa diduga juga menjadi penyebab beberapa nama petinggi militer lainnya seperti Wiranto, Pramono Edhie, Sjafrie Sjamsoedin, dan Zacky Anwar Makarim tidak dapat mengunjungi Amerika Serikat.
Sementara, Jenderal TNI Endriartono Sutarto menyatakan secara blak-blakan bahwa Negeri Paman Sam memang sejak lama melakukan embagro kepada tujuh jenderal. Menurutnya, itu sebuah fakta yang tidak perlu lagi dibantah.
"Memang fakta kalau 7, 9, 10 jenderal kita diembargo Amerika Serikat karena kasus pelanggaran hukum, mengapa harus dibantah? Itu fakta," kata Endriartono.
Di sisi lain, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso seolah memberikan petunjuk agar siapa pun tokoh Indonesia yang dilarang masuk ke AS tidak perlu khawatir. Sebab, Indonesia merupakan negara besar dan hubungan kedua negara pun tidak ditentukan oleh satu aspek saja, misalnya masalah hak-hak asasi manusia (HAM).
“Mungkin yang jadi pertanyaan ke depan yaitu bagaimana kalau ada ‘event’ penting di Amerika atau di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang harus dihadiri mereka selaku pejabat tinggi negara misalnya?” ujar Djoko kepada media.
3. Sjafrie Sjamsoedin
Senasib dengan Prabowo, mantan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoedin pernah ditolak kedatangannya oleh pihak Amerika Serikat ketika hendak menemani Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri pertemuan G-20 di Pittsburgh pada 23 September-1 Oktober 2009.
Sjafrie yang pada saat itu menjabat Sekjen Kementerian Pertahanan ditolak dengan alasan dugaan keterlibatan dirinya pada pelanggaran HAM di tahun 1998.
4. Wiranto
Menkpolhukam Wiranto pun tidak luput dari daftar hitam yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat agar tidak dapat masuk ke sana. Alasannya sama, Wiranto terlibat dalam pelanggaran HAM berat di Indonesia.
Mengutip harian Washington Post edisi 16 Januari 2004, Wiranto merupakan satu di antara enam warga Indonesia yang masuk dalam daftar tersangka penjahat perang sehingga dilarang masuk ke AS. Politisi Partai Hanura itu dituduh telah terlibat kejahatan perang oleh pengadilan PBB. Wiranto didakwa terlibat tindak kekerasan pada tahun 1999 lalu yang menyebabkan 1.500 warga Timor-Timur tewas selama berlangsungnya referendum.
5. Suryo Prabowo
Petinggi militer lainnya yang pernah mengalami penolakan adalah mantan Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen Purn Suryo Prabowo. Ia ditolak masuk ke Singapura lantaran masuk ke dalam daftar hitam Negeri Singa pada tahun 2016.
Suryo baru mengetahui hal itu karena ketika transit di Bandara Changi, ia tiba-tiba dihampiri oleh petugas imigrasi. Melalui akun Twitternya, Suryo mengaku dimintai keterangan secara detail mengenai riwayat hidupnya.
“Di imigrasi, ternyata nama saya ada di daftar black list, lalu saya diinterview panjang lebar selama satu jam-an tentang riwaya hidup saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M,” tulis Suryo.
Mengetahui hal itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengirimkan surat ke Kementerian Luar Negeri agar menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Singapura atas perlakuan mereka kepada Suryo. - Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap