‘JomBlo reboot’, penebusan dosa Hanung Bramantyo
Film 'JomBlo reboot' akan dirilis serentak di seluruh Indonesia pada 5 Oktober mendatang. Foto screenshot dari Youtube Falcon
JAKARTA, Indonesia — Saat pertama kali mendengar kabar bahwa film JomBlo (2006) akan dibuat ulang, saya sedikit kaget. Biasanya, karya yang dibuat ulang adalah film yang sudah berusia puluhan tahun. Tetapi film ini baru satu dekade. “Terlalu cepat,” pikir saya waktu itu.
Namun saat berkesempatan menonton film JomBlo versi reboot (2017) di Gala Premiere pada Jumat, 29 September kemarin, saya cukup terkejut dengan karya yang saya saksikan. Jalan cerita dalam film JomBlo ini benar-benar berbeda dari film sebelumnya — in a really good way.
JomBlo reboot masih mengisahkan empat orang sahabat sesama mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Agus (Ge Pamungkas), Doni (Richard Kyle), Olip (Deva Mahenra), dan Bimo (Arie Kriting), yang sama-sama mencari cinta dengan cara dan jalannya masing-masing. Garis besar sifat dari keempat tokoh ini pun masih sama, Agus yang lugu dan menjadi pusat cerita, Doni si playboy tampan yang suka gonta-ganti pasangan, Olip yang tak berani mengungkapkan perasaannya, hingga Bimo “the clown” yang sebenarnya berhati sensitif.
Tak hanya itu. Garis besar sifat dari tiga tokoh perempuan utama pun masih sama. Rita (Natasha Rizky) yang bawel namun penyayang, Asri (Aurellie Moeremans) yang independen, serta Lani (Indah Permatasari) yang bimbang.
Namun, entah bagaimana caranya (kudos to sutradara Hanung Bramantyo, penulis novel Adhitya Mulya, dan Ifan Ismail selaku penulis skenario), dengan tujuh karakter utama yang sama, film ini bisa menghasilkan cerita yang jauh berbeda.
Penebusan dosa
Para kru dan aktor film 'JomBlo reboot' saat 'Gala Premier' di Lippo Mal Kemang, Jakarta, pada Jumat, 29 September. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler
Dalam konferensi pers singkat seusai Gala Premiere, Hanung sempat menyampaikan alasan utamanya memutuskan untuk membuat ulang film ini: Ia merasa bersalah kepada perempuan atas gambaran yang ditunjukan dalam film JomBlo terdahulu.
“Saya merasa berdosa karena Agus dan Doni yang mendua, end up-nya mereka bahagia dengan pasangannya masing-masing,” tutur sutradara kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 tersebut.
Hanung ingin menampilkan JomBlo versi baru yang fresh, dapat diterima generasi millenial, dan tentunya memberikan pesan yang lebih baik. Dan menurut saya, tujuan tersebut tercapai dengan film JomBlo reboot. Berdurasi kurang lebih dua jam, film ini mampu menyajikan karakter perempuan yang lebih kuat menghadapi para laki-laki yang terkadang ingin lebih mendominasi suatu hubungan.
Meskipun memiliki pesan yang cukup berat, JomBlo reboot tetap sangat menghibur dan bisa dinikmati. Komedi yang disajikan sangat beragam, mulai dari adegan khayalan, slapstick, hingga komedi sarkastik yang membuat film ini memiliki unsur tragikomedi tersendiri.
Tulisan selanjutnya mengandung spoiler.
Film JomBlo reboot merupakan karya Hanung Bramantyo, produksi bersama Falcon Pictures dan Dapur Film. Film ini akan rilis di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 5 Oktober mendatang. —Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap