‘Thank You for Your Service’: Memahami trauma di luar medan perang
TRAUMA PERANG. Film 'Thank You for Your Service' mulai tayang 3 November 2017. Foto dari screen capture akun YouTube Universal Pictures
JAKARTA, Indonesia —Thank You for Your Service merupakan film drama berlatar belakang perang yang akan membawa penonton menyelami kelamnya trauma yang harus dihadapi para tentara selepas bertugas di medan perang.
Film yang disutradarai oleh Jason Hall ini terinspirasi dari kisah nyata yang ditulis oleh David Finkel, seorang reporter peraih penghargaan bergengsi Pulitzer.
Dalam film yang berdurasi 109 menit ini penonton dibawa mengikuti kehidupan tentara Amerika yang telah dibebastugaskan. Para tentara menghadapi masa-masa sulit sekembalinya dari peperangan di Iraq, saat mereka harus kembali ke rutinitas kehidupan biasa sebagai warga sipil. Bukan nostalgia yang harus mereka hadapi, melainkan trauma menyeramkan yang membayangi.
Aktor Miles Teller berperan sebagai Sersan Schumann, seorang mantan tentara yang kesulitan menghadapi kenyataan ketika ia dihantui oleh bayangan-bayangan masa lalu di medan perang. Schumann merupakan pemimpin regu kala masih di medan perang, ia dan beberapa temannya telah dibebastugaskan dan sangat menanti-nanti pulang ke rumah.
Namun, bencana demi bencana justru menimpa mereka. Tidak tahu cara mengatasi depresi, Schumann menyembunyikan traumanya. Begitu juga dengan temannya, Solo Aeti yang diperankan oleh aktor asal Australia Beulah Koale.
Pada akhirnya Schumann dan Aeti menyadari "penyakit" yang menimpa mereka dan mencari bantuan. Tetapi dokter mengatakan trauma tak dapat disembuhkan, hanya dapat dikelola. Bagaimana para mantan tentara ini bertahan dan berusaha mengelola trauma mereka?
Trauma yang nyata
Film keluaran DreamWorks Pictures ini menggarisbawahi betapa mengerikannya trauma yang dihadapi para mantan tentara AS. Thank You for Your Service seolah menjadi pengingat bagi siapapun yang memiliki masalah psikologis untuk meminta bantuan agar mendapat pertolongan dari pihak profesional.
Beberapa kali film ini menekankan pentingnya membuka diri pada keluarga dan orang-orang terdekat mengenai masalah psikologis yang dihadapi. Film ini memberi gambaran menyeramkan tentang bagaimana trauma dan keputusasaan dapat menjadi senjata yang lebih mematikan ketimbang senapan di medan perang.
Thank You for Your Service memang merupakan war drama maka tak heran jika adegan aksi di medan perang tak begitu banyak disorot dalam film ini, namun peperangan yang sungguhan justru para tentara hadapi ketika sudah meletakkan senjata dan kembali ke kehidupan biasa.
Film yang diproduseri oleh Jon Kilik ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada 3 November mendatang. —Rappler.com
Ayo langganan Indonesia wRap